Sialan Salman

+1 rating+1 rating+1 rating+0 rating+0 rating
3.23 avg rating - 30 Goodreads ratings
  • Cover Sialan Salman
Rp 39.800
Hemat Rp 1.990
Rp 37.810
Judul
Sialan Salman
Penulis
No. ISBN
9786020209555
Tanggal terbit
April - 2013
Jumlah Halaman
199
Berat
-
Jenis Cover
Soft Cover
Dimensi(L x P)
-
Kategori
Comic
Bonus
-
Text Bahasa
Indonesia ·
Lokasi Stok
Gudang Penerbit icon-help
Stok Tidak Tersedia

DESCRIPTION


Senior,

Kami lebih tua! Kami berhak mengeksiskan diri di depan kalian, para anak baru! :

Anak baru,

Kami mungkin cupu! Tapi kami belum tentu lugu dan pemalu! Walau terkadang kami memang suka mempermalukan diri sendiri

Aku Salman,

Anak sekolah yang dibentak senior karena bertingkah unyu (baca: aneh). Aku rasa para senior itu kelainan mereka suka melotot dan berteriak. Ada Apa Dengan Senior? Ada apa??

"Sialan Salman!",

Adalah catatan keabsurdan saat MOS SMA yang penuh lika-liku dan pergulatan batin. Kadang pergumulan itu membuat tawa meledak ke angkasa, kadang malah membuat pikiran terbuka lebar menganga. Apakah kamu siap berkelahi dengan analogi kata? Atau kamu takut hatimu tak siap lantas merana?


Editor's note:

"Saya udah sangat lama lulus SMA, 18 tahun lalu!

Buku ini membawa saya membayangkan masa SMA lagi.

Tokoh dan ceritanya jadi saya sama-samain dengan yang terjadi semasa SMA dulu.

Ringan, lucu, sedikit nakal. BOLEH BANGET dibaca."
-Eddi Brokoli

"Wiii buku yang sangat ISTIMEWA lucunyaa!!!" -Anisa Chibi

REVIEW Sialan Salman

Oleh : mayaRCTI, 15 Jun 2013-10:47:29

Rating
+1 rating+1 rating+1 rating+1 rating+1 rating
Di usia belasan, saya membaca buku tentang anak SMA yang kurus, berjambul dan selalu mengunyah permen karet. Lupus, karya Hilman Hariwijaya. Hilman menuturkan kisah tokoh rekaannya itu dengan gaya tulis yang mengalir lancar dan jenaka. Ngocol, begitu kosakata yang muncul saat itu untuk menunjukkan gaya bertutur Hilman.

Sudah lama saya tidak mendapatkan buku tentang anak SMA yang bisa membuat saya gembira. Sampai saya mendapatkan buku Sialan Salman! ini. Saya mulai membaca dari halaman paling depan: Endorsement, lalu Ucapan Terima Kasih, kata pengantar yang disebut penulisnya dengan Sepatah Dua Patah Salman dan ketika sampai di halaman 2, saya tertawa keras sekali. Tawa lepas yang membuat orang yang duduk di samping saya kaget bukan kepalang. Buku ini mampu membuat saya Tertawa Dini!. Dan tiba – tiba saya merasa bahwa buku ini akan sangat cocok dengan selera saya.

Sialan Salman! berkisah tentang Salman yang baru saja lulus Ujian Nasional SMP, yang melanjutkan ke SMA 5 Bandung dan mengikuti MOS. Selama mengikuti MOS inilah kisah Salman dituturkan.

Salman, seperti anak – anak seusianya, adalah anak yang riang gembira, seringkali terlalu percaya diri dan sedikit nakal. Kepercayaan diri Salman memang di atas rata – rata. Betapa tidak, di hadapan teman – temannya yang baru saja dikenalnya ia menantang: “...sekarang ayo siapa yang mau menjadi kandidat KM selain gue ayo maju ke depan kalau berani!....”(halaman 52). Kepercayaan diri Salman yang besar itu membuat minder teman – temannya sehingga tidak ada satupun yang mau bersaing dengannya untuk menjadi Ketua Murid. Semua temannya memilih dia menjadi Ketua Murid dan ia puas dengan hal itu karena menurutnya, Ketua Murid adalah majikan dan murid lainnya adalah pembantu!. Ketika ada PR, ia meminta sekretarisnya untuk mengerjakannya! berguling di lantai

Nakalnya Salman di mana? Saat MOS ia dihukum oleh seniornya untuk push up hingga pingsan. Ketika siuman, pandangannya gelap. Ia pun meraba – raba hingga menyentuh dua buah jeli kembar. (halaman 44). Di adegan ini saya tertawa terbahak – bahak. Terus nakalnya dimana? Ya di jeli kembar itu. Memangnya jeli kembar itu apa? Silakan anda baca sendiri di buku ini. Yang jelas saya mendapatkan jeli kembar di dua halaman yang berbeda dari buku ini.

Buku ini dipenuhi dengan banyolan. Saya mencatat ada 43 halaman yang membuat saya tertawa terpingkal – pingkal. Karena buku ini memiliki 194 halaman, maka 22 % dari buku ini berhasil membuat saya meneteskan air mata (??????????????). Tertawa terpingkal hingga meneteskan air mata maksud saya.

Di sela – sela banyolan itu penulis menyisipkan sindiran dan keprihatinannya terhadap kondisi bangsa kita. Sindiran paling keras dari penulis menurut saya ada di halaman 41. Saya tidak akan menuliskan isi sindiran itu karena terlalu gamblang. Pembaca akan segera mengetahui siapa yang disindir setelah membacanya. Sindiran berikutnya adalah TATIB yang bengis dan suka membentak. Siapa yang dimaksud dengan TATIB? Anda tahu tentu saja.

Mengenai keprihatinan. Rupanya pemberitaan televisi mengenai siswa SD yang harus meniti tali untuk bisa sekolah membuat penulis iba. Ia menuliskannya dengan kalimat berikut: “Guys, kita harusnya malu dengan diri kita!.” (halaman 70). Penulis juga resah dengan semakin terdesaknya pasar tradisional (halaman 117), galau dengan banyaknya pelajar yang tawuran, yang menurutnya karena mereka terlalu banyak main game sehingga mematikan empati mereka terhadap sesama (halaman 127). Dan ia juga risau dengan Bandung yang semakin panas (halaman 175).

Kembali ke banyolan. Mungkin ada akan tertawa lebih banyak atau mungkin lebih sedikit daripada saya. Mengapa? Karena lelucon yang ditulis oleh penulis di buku ini berbeda dengan banyolan slapstick sebagaimana yang ada di acara – acara komedi televisi kita. Latar belakang pembaca akan berpengaruh dalam menentukan apakah kalimat ini lucu atau tidak. Namun jika anda tertawa terbahak ketika membaca buku ini, saya yakin, seperti saya sendiri, tawa anda adalah tawa yang jujur. Bukan tawa yang dipaksakan agar kita terlihat sopan di depan orang yang sedang melucu.

Sayangnya, mungkin karena terlalu fokus untuk menuliskan cerita yang lucu, menurut saya penulis lalai dalam membangun karakter tokohnya. Salman hanya digambarkan sebagai anak kelas satu SMA yang berambut ikal. Bahkan Nana, pacar si Salman pun luput dari pendiskripsian yang mencukupi untuk menguatkan karakternya. Cerita yang lucu memang membuat anda betah untuk berlama – lama membacanya. Namun karakter yang kuat akan membuat pembaca mengenangkan cerita bahkan boleh jadi akan mempengaruhinya. Penulis Sialan Salman! pun sebenarnya menyadari hal ini. Di halaman 133, penulis mengisahkan tentang juara satu dan dua dari lomba puisi yang tidak mau diwawancara karena terinspirasi tokoh Rangga di film Ada Apa Dengan Cinta sehingga mereka menjadi acuh tak acuh seperti Rangga.

Selain karakter yang kurang kuat, menurut saya kelemahan dari buku ini adalah banyaknya typo. Saya mencatat ada 8 typo di buku ini. memang tidak terlalu mengganggu. Akan tetapi tetap akan lebih nyaman kalau kesalahan ketik ini tidak ada.

Terlepas dari kekurangan yang ada di buku ini, buku ini menghibur saya. Dan saya jamin anda pun akan terhibur saat membacanya.

Silakan anda kunjungi website penulis Sialan Salman! ini dengan mengklik tautan di bawah ini:
Sialan Salman

Goodreads Review Sialan Salman

WHY CHOOSE US?

TERLENGKAP + DISCOUNTS
Nikmati koleksi Buku Comic terlengkap ditambah discount spesial.
FAST SHIPPING
Pesanan Anda segera Kami proses setelah pembayaran lunas. Dikirim melalui TIKI, JNE, POS, SICEPAT.
BERKUALITAS DAN TERPERCAYA
Semua barang terjamin kualitasnya dan terpercaya oleh ratusan ribu pembeli sejak 2006. Berikut Testimonial dari Pengguna Jasa Bukukita.com
LOWEST PRICE
Kami selalu memberikan harga terbaik, penawaran khusus seperti edisi tanda-tangan dan promo lainnya

Produk digital

Karya Salman Aditya lainnya:

Buku sejenis lainnya

Buku terbitan Elex Media Komputindo lainnya:

WorkLess, EarnMore the trilogy Part 1
Buku Who The Hell Are You? Buku Personal Branding
Buku pengembangan Diri Januari 2020
Buku Populer & Terlaris 2020