Display Buku
Bo & Jo
 
Rp 33.000
Hemat Rp 1.650
Rp 31.350

 
Apa itu Resensi?

Resensi adalah pertimbangan, pembicaraan atau ulasan sebuah buku.
Resensi itu bukan sekadar menceritakan isi buku atau sinopsis.
Resensi adalah penilaian Anda secara kritis setelah membaca isi buku, apa kelebihannya atau kekurangannya.
Jadi sekali lagi, resensi tidak sama dengan sinopsis dan resensi tidak mengandung spoiler (membocorkan isi cerita yang penting).
Resensi dari puspa
 
  01 Mar 2015 - 20:53:22

Isi Resensi :
Suka Duka Menikah dengan Pria Lebih Muda


Wanita yang menikah dengan pria lebih muda riskan menghadapi cemohan dari orang orang di sekelilingnya. Walaupun si pria juga bisa mengalami hal serupa͵ biasanya wanita lebih banyak menghadapi sindiran dan tantangan untuk mempertahankan keharmonisan rumh tangganya. Suka duka pasangan dengan pria lebih muda ini diulik dengan jenaka dalam komik Jo & Bo karya Vbi Djenggotten dan sang istri͵ Mira Rahman. Komik yang terinspirasi dari kisah cinta dan biduk rumah tangga mereka ini diwujudkan dalam karakter Jo dan Bo. Jo wanita yang telah cukup mapan berkarir namun belum menemukan pasangan hingga di usia kepala tiga. Sementara si Bo adalah pria yang baru menapaki karir dan naru merasakan kerasnya kehidupan ibukota. Mereka bertemu tanpa sengaja dan kemudian akrab karena minat yang sama, yaitu kecintaan mereka terhadap komik. Setelah beberapa waktu dan merasa cocok Bo pun mengutarakan perasaannya dan meminang Jo. Mendengar ajakan menikah itu membuat Jo bimbang. Antara senang karena harapan untuk segera menemukan jodoh terkabul namun juga gundah karena pria yang melamarnya itu masih ‘hijau’ dan terpaut usia tujuh tahun. Ia ragu bagaimana respon orang tuanya melihat pelamar anaknya masih berkategori brondong. Ia juga agak gusar mendengar tanggapan dari orang sekelilingnya. Mereka pun akhirnya menikah. Rupanya tahun-tahun awal pernikahan ada banyak hal yang menjadi kejutan. Perbedaan cara pandang, perbedaan gaji dan lain-lain bisa mengundang konflik meskipun tidak sampai mengarah ke pertengkaran. Apalagi dalam komik ini dikisahkan si Jo telah cukup mapan berkarir sehingga dari segi gaji dan pengalaman kerja jauh di atas si Bo yang keduanya sama-sama bergerak di bidang arsitektur. Si Jo juga agak bingung bagaimana memanggil suaminya yang berusia jauh lebih muda. Apakah dengan panggilan mas dan kawan-kawannya? Karena ia merasa dengan menyebut nama saja terasa kurang romantis. Meski ceritanya terinspirasi dari kisah riil, semuanya dibawakan apa adanya. Oleh karena cerita mereka juga mirip dengan cerita-cerita mereka yang telah berumah tangga maka cerita sederhana ini bisa mengundang gelak tawa. Saya sendiri di beberapa bagian buku juga merasa melihat cerminan saya dan pasangan. Komiknya benar-benar khas Indonesia. Tidak ada mata lebar seperti manga atau raut tegas khas komik Amerika. Latar belakang kisahnya juga khas Jakarta dengan sistem transportasinya seperti bus kopaja dan bajainya. Mereka berdua juga detail dalam mengambarkan properti dalam cerita ini, seperti gambar rumah tempat tinggal mereka dan sebagainya. Komik buatan dalam negeri tentang pernikahan dalam situasi menikah dengan brondong yang digarap jujur dan menarik
Rating
+1 rating+1 rating+1 rating+1 rating+0 rating


 
 
[Semua Resensi Buku Ini]