Display Buku
The Fault In Our Stars
 
Rp 49.000
Hemat Rp 2.450
Rp 46.550

 
Apa itu Resensi?

Resensi adalah pertimbangan, pembicaraan atau ulasan sebuah buku.
Resensi itu bukan sekadar menceritakan isi buku atau sinopsis.
Resensi adalah penilaian Anda secara kritis setelah membaca isi buku, apa kelebihannya atau kekurangannya.
Jadi sekali lagi, resensi tidak sama dengan sinopsis dan resensi tidak mengandung spoiler (membocorkan isi cerita yang penting).
Resensi dari tiaracsb
 
  08 Apr 2014 - 21:04:08

Isi Resensi :
The Fault in Our Stars


Beruntung ada pepatah mengatakan don’t judge a book by its cover. Karena jujur saja, jika melihat cover buku The Fault In Our Stars dengan paduan warna kuning terang yang di dominasi warna biru ini orang pasti mengira ini merupakan buku anak-anak. Meski cover buku ini tidak menarik dan tidak merepresentasikan isinya dengan baik, tapi isi buku ini tetap menarik untuk dibaca. Dan bagi para penikmat buku berterima kasihlah sebanyak-banyaknya kepada Qanita (penerbit) yang telah mau repot-repot menerbitkan The Fault In Our Stars dalam versi bahasa Indonesia setahun setelah buku ini pertama kali terbit di negara asalnya. Berkisah tentang seorang penyintas kanker beumur 16 tahun Hazel Grace, yang bertemu dengan cowok seksi bernama Agustus Waters di sebuah Kelompok Pendukung bagi remaja pengidap kanker. Pertemuan mereka pertama kali terjadi di dalam ruang bawah tanah gereja yang secara harfiah mereka sebut dengan ‘jantung Yesus Kristus’. Pada saat itu Agustus terus menerus menatap Hazel, dan meski cowok itu seksi, Hazel merasa sangat tidak menarik sebagai seorang gadis dengan kanula di lubang hidungnya. Dan perkenalan itu pun terjadi begitu saja. “Mengapa kau memandangiku seperti itu?” – “Karena kau cantik. Aku suka memandangi mahluk cantik, dan beberapa saat yang lalu kuputuskan untuk tidak mengikari kenikmatan sederhana dari keberadaanku.” Semenjak pertemuan pertama kalinya dengan Agustus, Hazel yakin telah jatuh cinta kepada Agustus. Namun Hazel sadar bahwa sebagai penyintas kanker dirinya adalah granat bagi orang-orang di sekelilingnya, dia dapat meledak kapan saja dan melukai orang-orang yang dicintainya. Bersama Agustus berarti melukainya secara tak terhindarkan. Oleh karena itu Hazel memutuskan untuk menjalani hubungannya dengan Agustus hanya sebatas teman. Tapi Agustus begitu jatuh cinta pada Hazel, dan pada akhirnya cinta itu pula lah yang menyatukan mereka sebagai pasangan remaja penyintas kanker. "Aku jatuh cinta kepada mu, dan aku tahu bahwa cinta hanyalah teriakan ke dalam kekosongan, dan pelupaan abadi tak terhindarkan, dan kita semua sudah ditakdirkan, dan aka ada hari ketika semua upaya kita kembali menjadi debu, aku tahu matahari akan menelan satu-satunya bumi yang kita miliki, dan aku jatuh cinta kepadamu." Mereka pun menjalani hidup kehidupan terbaik mereka setiap hari. Oke? Oke. The Fault In Our Stars karya John Green ini telah lama diagung-agungkan oleh banyak para penikmat buku. Bahasanya yang sederhana dan mudah dimengerti mampu mengajak pembaca untuk larut halaman demi halaman. Meski pada dasarnya buku ini berkategori untuk remaja tapi orang dewasa sekalipun, saya rasa akan menikmati seharian penuh untuk melahap habis buku ini. Sama seperti ungkapan dalam buku The Fault In Our Stars “kepedihan menuntut untuk dirasakan” buku ini secara tidak langsung juga menuntut pembaca untuk merasakan kepedihan.
Rating
+1 rating+1 rating+1 rating+1 rating+1 rating


 
 
[Semua Resensi Buku Ini]