Display Buku
DO Drop Out
 
Rp 21.000
Hemat Rp 1.050
Rp 19.950

 
Apa itu Resensi?

Resensi adalah pertimbangan, pembicaraan atau ulasan sebuah buku.
Resensi itu bukan sekadar menceritakan isi buku atau sinopsis.
Resensi adalah penilaian Anda secara kritis setelah membaca isi buku, apa kelebihannya atau kekurangannya.
Jadi sekali lagi, resensi tidak sama dengan sinopsis dan resensi tidak mengandung spoiler (membocorkan isi cerita yang penting).
Resensi dari ned_ya
 
  26 Des 2007 - 11:39:53

Isi Resensi :
DO - Drop Out


Saya menjamin, selama anda membaca buku ini, perut anda akan terkocok karna tertawa terpingkal-pingkal mengetahui kekonyolan tingkah laku Jemi, mahasiswa jurusan Akuntasi SEMESTER TIGA BELAS yang sedang berada diambang drop out dari kampusnya. Tapi juga ada kesedihan didalamnya yang bisa kita rasakan, bagaimana seorang mahasiswa tingkat tujuh berusaha lulus demi keluarganya. Buku ini menarik karna kita dibuat merasakan situasi yang sedang dihadapi sang pelaku, Jemi. Jemi bukan lagi berjuang demi nilai yang tinggi, yang penting baginya hanya bagaimana cara dia untuk bisa lulus dari mata kuliahnya walaupun dengan nilai yang pas-pasan. Menurut saya, banyolan yang disuguhkan segar, spontan tapi tidak garing. Jemi, yang secara kebetulan terdampar di jurusan Akuntansi sebuah perguruan tinggi negeri di Bandung, sekarang masih terus menuntut ilmu di tempat yang sama hingga tahun ketujuh. Tahun ini adalah batas terakhirnya untuk menyelesaikan kuliahnya sebelum mendapat surat DO dari sang rektor. Karna itu, ia mulai berjanji pada dirinya sendiri untuk mengubah semua kebiasaan buruknya dengan melakukan kegiatan-kegiatan yang mengacu pada belajar. Di awal semester dia membuat jadwal yang harus dilakukan dan yang harus dia hentikan. Namun ternyata janji-janjinya dia langgar sendiri. Saat mengikuti kuliah, bukannya mendengarkan sang dosen, tapi ia malah sibuk mengembangbiakkan pepohonan di buku tulisnya. Alasannya, agar ia tak mengantuk saat di kelas. Saat ia punya niat baik ke perpustakaan, ia sama sekali tak tahu harus memulai dari mana. Tak ada buku yang dia mengerti. Menurutnya, semua bahasa dalam buku-buku itu terlalu sulit untuk dipahami. Buku ini juga menceritakan kisah percintaan Jemi ke Leah, mantan asisten praktikum Akuntansinya. Dan sekarang telah menjadi dosennya. Terbayang bahwa dialah mahasiswa tertua di kelasnya. Tapi ternyata usaha Jemi demi mendapatkan Leah tidak mudah. Banyak kejadian-kejadian yang membuat Jemi sempat kehilangan kepercayaan Leah. Salah satunya karna dosen Statistikanya, Doktor M- yang ternyata nama aslinya adalah Maman Suparman, yang menurut Jemi, Doktor M lebih pantas menjadi agen rahasia atau profesi lainnya yang mengharuskan ia menyamar dibandingkan dengan profesinya sebagai seorang dosen. Doktor M terkenal tak kenal ampun dalam memberi nilai. Karna itulah, kelas yang diajarnya selalu penuh oleh mahasiswa, karna banyak mahasiswa yang mengulang. Jemi saja sudah enam kali mengikuti kuliahnya. Dan sekarang adalah kesempatan terakhinya sebelum ia kena DO. Diam-diam sang dosen menyukai Leah, dan ia meminta Jemi untuk membantunya mendapatkan Leah. Dan tentunya, sebagai balasannya, akan ada nilai A untuk mata kuliahnya. Melihat kesempatan langka ini, Jemi langsung menyetujuinya. Walaupun nantinya ia harus rela melihat wanita yang dicintainya bersama orang lain. Tapi memang dasar Jemi yang plin-plan. Saat bersama Leah, ia berpikir tak mau melepaskannya begitu saja demi untuk Doktor M. Saat hendak membatalkan perjanjian, tak sengaja ia melihat sang ayah yang sedang berdemonstrasi menuntut perusahaan yang mem-PHK sejumlah karyawan-termasuk dia- di televisi. Karna tau ayahnya telah di-PHK, ia memutuskan menyelesaikan kuliahnya bagaimanapun caranya. Dan ia tidak jadi membatalkan kesepakatannya dengan Doktor M, malah ia mengatur pertemuan keduanya. Ternyata yang dia lakukan tidak semudah yang dia bayangkan. Leah sangat marah saat tahu Jemi menjualnya ke Doktor M seharga tiga sks Statistika. Dan ini membuat Jemi kehilangan Leah. Namun Jemi akhirnya memutuskan akan berusaha sendiri demi nilai Statistika tanpa bantuan Doktor M. Dan ia berhasil mendapat simpati Leah kembali. Saat ujian tengah semester, ia sama sekali tidak siap. Semua nilai mata kuliahnya hancur. Tak ada satu soalpun yang bisa ia kerjakan. Ia berjanji pada dirinya sendiri untuk berusaha sekuat tenaga di ujian akhir semester nanti. Dengan bantuan Leah dan seorang teman mahasiswa kedokteran, Dayat yang siap membantu dia belajar Akuntansi, ia siap untuk menghadapi ujian akhir semester. Tapi belajar tak semudah seperti yang dia bayangkan. Dayat maupun Leah harus menggunakan bahasa sesederhana mungkin agar Jemi dapat memahami pelajarannya. Dan lucunya, seperti untuk mengajarkan ke anak-anak SD, untuk menjelaskan teori-teori ekonomi, mereka menggunakan perumpamaan buah-buahan. Ujian akhir semester pun tiba. Namun sepertinya kesialan selalu menimpa Jemi. Ada saja yang membuat dia kehilangan kesempatan emasnya. Seperti pada ujian Statistika. Ia telah mempersiapkan kalkulator modern yang ia pinjam dari Dayat. Demi tidak lupa membawanya, ia selalu mengantonginya bahkan sejak tiga hari sebelum ujian. Saat ujian dimulai, beberapa soal dirasa mampu dikerjakannya. Saat ia mengeluakan kalkulatornya, ternyata tukang cuci di tempatnya tak sengaja ikut mencuci kalkulatornya yang menyebabkan kalkulatornya tidak bisa menyala. Tentu saja Jemi stress dengan hal ini. Ia berusaha melakukan perhitungan secara manual. Tapi karna kelemahan matematikanya, akhirnya sampai waktu ujian berakhir, ia hanya mampu mengerjakan satu soal saja. Atau saat ujian Teori Ekonomi, ia sama sekali tidak bisa menjawab soal ujiannya. Yang dilakukannya malah menuliskan surat kepada sang dosen di lembar jawabannya yang meminta kemurahan hati sang dosen untuk meluluskannya. Lain halnya dengan ujian dari Leah. Ia justru mengemukakan teori-teori baru menurut pemikirannya. Lucu sekali cara Jemi menjawab pertanyaan pada ujian-ujiannya. Akhirnya pengumuman pun tiba. Untuk mata kuliah Leah, Leah memutuskan meluluskan saja Jemi. Saat hendak melihat hasilnya di papan pengumuman, Jemi melihat seorang teman seangkatannya tiba-tiba kambuh asmanya setelah tau dirinya terkena DO. Karna kejadian itu, Jemi tak berani melihat hasil ujiannya sendirian. Dan ia meminta Leah untuk menemaninya. Bagaimana hasil ujian Jemi selanjutnya? Dapatkah Jemi melanjutkan ke skripsinya ataukah ia akan menerima surat DO dari sang rektor? Akankah ia mengecewakan keluarganya terutama sang ayah yang walau terkena PHK masih setia membiayainya? Untuk tau jawabannya, segera miliki buku ini. Menarik dan sangat menghibur terutama saat kita sedang stress…
Rating
+1 rating+1 rating+1 rating+1 rating+1 rating


 
 
[Semua Resensi Buku Ini]