Display Buku
Kuda Binal Kasmaran
 
Rp 50.000
Hemat Rp 2.500
Rp 47.500

 
Apa itu Resensi?

Resensi adalah pertimbangan, pembicaraan atau ulasan sebuah buku.
Resensi itu bukan sekadar menceritakan isi buku atau sinopsis.
Resensi adalah penilaian Anda secara kritis setelah membaca isi buku, apa kelebihannya atau kekurangannya.
Jadi sekali lagi, resensi tidak sama dengan sinopsis dan resensi tidak mengandung spoiler (membocorkan isi cerita yang penting).
Resensi dari ima
 
  15 Jul 2007 - 11:20:15

Isi Resensi :
Kuda Binal Kasmaran


Hidup Siau Ma alias Si Kuda Binal berantakan sejak ditinggal pergi Siau Lin, kekasihnya. Tiap hari ia sengaja berkelahi hingga babak belur untuk melampiaskan kesedihan hatinya sampai ia bertemu Lan Lan. Tanpa banyak pertimbangan, Siau Ma setuju untuk mengawal gadis kaya-raya bersama adiknya yang sakit-sakitan untuk berobat ke Se ek. Perjalanan harus melewati Long-san (gunung serigala) untuk menghemat waktu. Padahal Long-san adalah gunung angker yang dikuasai gerombolan manusia yang jauh lebih jahat, biadab dan kejam daripada serigala. Penguasa Long-san yang dikenal dengan sebutan Cu Ngo Thay-ya adalah seorang lelaki sakti yang sangat misterius. Setelah memilih tiga gadis anak buah Lan-Lan sebagai pengawal, Siau Ma segera mengumpulkan rekan-rekannya. Thio-gong cu, si tuli bertelinga tajam yang sangat jago membaca gerak bibir, Lo-bi si pecundang yang berjiwa nekat dan Siang bu-gi, jago pedang yang suka menguliti manusia. Begitu menginjakkan kaki di Long-san, mereka dihadang dan diserang oleh banyak kelompok serigala tanpa ampun. Dari serigala malam yang sadis sampai serigala siang yang jauh lebih sadis. Ada pula gerombolan serigala muda ala hippies yang membuat suasana tegang. Tapi yang paling berbahaya adalah empat pentolan Long-san. Yang pertama, Pok Can, kakek bersenjatakan pipa cangklong raksasa. Kedua, Un Liang-giok si hidung belang yang luar biasa licik. Kemudian Hoatsu, biksu pemakan daging manusia. Dan yang terakhir Liu toa-ga, serigala wanita berkaki besar yang ganas. Menyadari tidak dapat keluar Long-san dengan mudah, Siau Ma dan kawan-kawan bertekad berunding dengan Cu Ngo Thay-ya. Sayangnya sang raja tidak gampang ditemui. Mereka harus menghadapi beberapa rintangan sulit. Ditambah lagi Si Kuda Binal harus memilih menyelamatkan nyawa orang yang dicintainya atau nyawa teman-temannya. Kuda Binal Kasmaran berbeda dengan Pukulan Si Kuda Binal. Tak banyak adu siasat penuh tipu. Sedikit mengecewakan, tapi konsisten dengan karakter Siau Ma yang memang tidak secerdik Ting Si. Si Kuda Binal lebih mengandalkan tinju mautnya daripada otaknya. Jadi novel ini penuh dengan serentetan adegan perkelahian seru. Untung saja kemunculan banyak tokoh berpenampilan ajaib dengan karakter nyeleneh membuat novel ini tidak membosankan. Bahkan adegan tujuh belas tahun bertebaran di mana-mana. Mungkin novel ini termasuk karya Khu Lung yang termesum. Sayangnya, sama seperti dalam Pukulan Si Kuda Binal, penyelesaian masalah dalam novel ini mengecewakan dan antiklimaks. Ada satu hal lagi yang sedikit mengganggu. Kalau di Pukulan Si Kuda Binal, judul tidak sesuai, maka di Kuda Binal Kasmaran, gambar cover yang aneh. Tidak ada tokoh gadis bersenjatakan tombak dalam novel ini. Jangan-jangan sebenarnya ini gambar sampul untuk Pukulan Si Kuda Binal?
Rating
+1 rating+1 rating+1 rating+1 rating+0 rating


 
 
[Semua Resensi Buku Ini]