Display Buku
Sang Sejarawan - The Historian
 
Rp 120.000
Hemat Rp 6.000
Rp 114.000

 
Apa itu Resensi?

Resensi adalah pertimbangan, pembicaraan atau ulasan sebuah buku.
Resensi itu bukan sekadar menceritakan isi buku atau sinopsis.
Resensi adalah penilaian Anda secara kritis setelah membaca isi buku, apa kelebihannya atau kekurangannya.
Jadi sekali lagi, resensi tidak sama dengan sinopsis dan resensi tidak mengandung spoiler (membocorkan isi cerita yang penting).
Resensi dari jia
 
  26 Apr 2007 - 14:09:59

Isi Resensi :
Mencari Makam Vampir


Judul Buku: Sang Sejarawan Judul Asli: The Historian Penulis: Elizabeth Kostova Penerjemah: Andang H. Soetopo Terbit: cetakan 1, Januari 2007 Tebal: 768 halaman, 23 cm "People always seemed to know half of history, and to get it confused with the other half." (Jane Haddam) Cerita dibuka di Amsterdam, 1972, saat seorang gadis tengah berada di perpustakaan ayahnya. Di tempat tersebut, narator yang tak disebutkan namanya hingga halaman terakhir itu menemukan sebuah buku tua dan surat yang kertasnya telah menguning. Halaman-halamannya kosong, hanya sebuah cukilan kayu berbentuk seekor naga. Surat itu berisi: "Untuk penerusku yang tak beruntung." Rasa penasaran menggiringnya pada pertanyaan-pertanyaan tak berkesudahan tentang asal usul buku tersebut. Paul, ayahnya, meski sedikit enggan, akhirnya bersedia menjelaskan. Awalnya adalah duapuluh tahun lalu, saat Bartolomeus Rossi, dosen pembimbing Paul menghilang tiba-tiba sesaat setelah Paul menemukan buku yang sama. Ternyata, Rossi pun pernah mendapatkan buku tersebut dan mencoba menyelidikinya. Cukilan kayu bergambar naga itu melambangkan sebuah ordo di masa kejayaan Dinasti Ottoman di Eropa. Ordo Naga(1410) adalah orde rahasia yang dibentuk Raja Sigismund dari HUngaria dan beranggotakan para ksatria yang menginginkan kekuasaan Islam lenyap. Dalam cerita ini, naga ini juga merepresentasikan seorang pangeran Wallachia bergelar Vlad Tepes III atau Vlad Dracula yang berhasil mengusir kekuatan Ottoman dari Wallacia. Dalam bahasa Rumania, Drakul berarti naga atau iblis. Akhiran 'ulea' artinya anak. Jadi, Drakula berarti "Son of the Dragon". http://www.donlinke.com/images/Vlad/dragon.gif (order of the Dragon) Vlad Tepes III ini kelak yang menginspirasi Bram Stoker untuk menulis novel yang telah difilmkan lebih dari 3 kali: Dracula. Vlad Tepes III lahir bulan Desember 1431 di Sighisoara, Transylvannia. Sewaktu kecil (1444), dia diserahkan sebagai tawanan kepada pemerintahan Mehmed II di Adrianapole. Turki melepaskannya tahun 1448 dan mendukung Vlad Tepes sebagai kandidat pemimpin Wallachia. Kekuasannya hanya bertahan 8 tahun, tetapi namanya dikenal dengan kekejamannya pada tawanan perang dan bahkan prajuritnya sendiri. Dia melakukan pembunuhan-pembunuhan hanya untuk menyenangkan hatinya. Di istananya, terdapat menara tinggi untuk menyaksikan penyulaan tawanannya dan membiarkan mereka mati pelan-pelan. Vlad Drakula terbunuh dalam peperangan di Buchares tahun 1976. Hingga kini, letak makamnya belum ditemukan. Penelitian Bartolomeus Rossi adalah untuk menemukan makam Drakula. Ia menjelajahi tempat-tempat yang konon dijadikan tempat peristirahatan terakhir pangeran penyula tersebut. Saat ia menghilang, pencarian tersubut diteruskan oleh Paul, dan putrinya, Helen. Di antara fakta-fakta sejarah mengenai kehidupan Vlad Tepes III, kita dibawa pula pada kisah menegangkan saat antek-antek drakula mencoba menginfeksi Helen. Atau, kejar-kejaran, main petak umpet antara si narator dan dracula, pencarian Rossi, atau kesulitan birokrasi di Budapes yang menyebabkan penelitian mereka sulit. *** Tujuh ratus enampuluh delapan halaman yang asyik. Lima ratus halaman pertama saya baca dalam dua hari. Selebihnya, habis dalam dua bulan. Jenius sih, meski di beberapa chapter saya menemukan kesamaan plot dengan cerita sejenis (Da Vinci Code). Endingnya kurang memukau, meskipun nggak nyangka juga kalau Drakula masih hidup sampai tahun 2008 (setting ceritanya) dan sedang mengembangkan sebuah perpustakaan besar yang koleksinya dikumpulkan sejak ia mati. Keren. *Dipikir-pikir lagi, jadi pustakawan itu keren yak?*
Rating
+1 rating+1 rating+1 rating+1 rating+0 rating


 
 
[Semua Resensi Buku Ini]