Klub Koktail
DESCRIPTION
BUKU INI TERSEDIA MULAI TANGGAL 09 JUNI 2011
Tiga wanita cerdas dan sukses, bekerja di dunia majalah yang sibuk. Mereka bertemu untuk berbagi koktail dan gosip sebulan sekali.
Roxanne: glamor, percaya diri, memiliki kekasih gelap---dan berharap pria itu akan meninggalkan sang istri dan menikah dengannya.
Maggie: ambisius dan mumpuni dalam pekerjaan, hingga ia menemukan satu hal yang tak dapat diatasinya: menjadi ibu.
Candice: polos, baik hati, jujur---hingga suatu ketika hantu masa lalunya muncul dan mengacau-balaukan hidupnya.
Pertemuan tak disangka-sangka di bar koktail menggulirkan serangkaian peristiwa yang kemudian mengguncang kehidupan mereka dan mengancam akan menghancurkan persahabatan mereka yang unik.
*) Madeleine Wickham adalah nama asli Sophie Kinsella. Akan ada judul-judul lain menyusul.
REVIEW Klub Koktail
Rating |
Wickham alias Kinsella memberikan tempat yang cukup bagi ketiga karakter di dalamnya untuk tumbuh dan berkembang, tapi tentu saja selalu ada satu yang menjadi tokoh utama dalam setiap ceritanya. Candice, si gadis naif, dalam hal ini, seperti pahlawan yang kesiangan.Saya bahkan sengaja melewatkan beberapa halaman yang ceritanya, menurut saya, mematahkan hati. "Kok, mau-maunya sih dia begitu?" demikian saya membatin.
Maggie, digambarkan sebagai wanita karier sukses,dengan jabatan prestisius dan mampu menangani krisis di pekerjaannya, harus bertekuk lutut menyerah ketika dihadapkan dengan pekerjaan rumah tangga: mengurus anak, membuat kue, dan bahkan ia iri dengan ibu mertuanya yang seorang ibu rumah tangga.
Sementara Roxanne, si gadis petualang yang memiliki kekasih rahasia (bahkan sahabat-sahabatnya pun buta akan hal itu), harus melepaskan segalanya ketika Sang Sephia memilih untuk kembali kepada keluarganya. Di titik Roxanne ini, pembaca akan terenyuh dengan problematika yang dihadapi Roxanne, yang saya anggap sebagai wanita paling kuat karena dia berjuang menghadapi konfiknya sendirian. Meski bukan tokoh sentral, Roxanne selalu mendapat tempat di hati saya.
Secara keseluruhan, tokoh di novel ini digambarkan dengan tebalnya serta menyisipkan kejadian sehari-hari, sehingga pembaca tahu dan merasa, "Well, I've been through that".
Saya juga menemukan garis khas yang biasa ditorehkan oleh gaya Sophie Kinsella dari Madeleine Wickham di novel ini. Dia menurunkan masalah kecil secara bertahap, memberi beberapa detail di permasalahan tersebut, lalu POP! Disanalah klimaksnya.
Tentu saja, dia selalu menghadirkan si pria yang (terkadang) tidak diharap-harapkan si tokoh utama, DAN menjadikannya pahlawan. Dan, jangan lupa, ada seseorang dari masa lalu Candice yang memberikan warna-warni bagi persahabatan mereka bertiga.
Saya pikir, setiap pembaca juga harus menemukan alasan seorang penulis memberikan judul tertentu bagi hasil karyanya. Mengapa novel ini diberi judul Cocktails for three, karena selain cerita dimulai dari sebuah klub kecil yang hangat, ketiga wanita itu selalu menyediakan koktail dalam setiap pertemuannya, awal konflik pun terjadi di tempat itu.
Sophie Kinsella, or Madeleine Wickham, apapun namanya, buat saya menjadi merek tertentu di industri literatur. Dia selalu membuat saya tidak tahan untuk membeli dan segera membaca buku-bukunya. Dan apakah dia berhasil memberikan kesan tak terlupakan itu? Ya. Jaminan mutu. (:
WHY CHOOSE US?
Nikmati koleksi Buku Chicklit terlengkap ditambah discount spesial.
Pesanan Anda segera Kami proses setelah pembayaran lunas. Dikirim melalui TIKI, JNE, POS, SICEPAT.
Semua barang terjamin kualitasnya dan terpercaya oleh ratusan ribu pembeli sejak 2006. Berikut Testimonial dari Pengguna Jasa Bukukita.com
Kami selalu memberikan harga terbaik, penawaran khusus seperti edisi tanda-tangan dan promo lainnya