Selalu, setiap manusia berkeinginan mencurahkan kesehariannya terhadap sesama. Mereka menemukan keasyikan tersendiri manakala menceritakan isi pengalaman hidupnya. Lewat obrolan ringan, Profesor Subronto bermaksud bercerita kepada Anda tentang kesehariannya sepanjang menggeluti profesi sebagai dokter hewan. Bahwasanya, menjadi dokter hewan, lebih pusing ketimbang menjadi dokter biasa.
Ya pastilah….! Siapa yang tidak pusing… bukankah nilai berontak hewan lebih tinggi ketimang manusia?
Coba bayangkan saja: kucing kan punya kuku tajam, nah, ketika meriksa tuh kucing, tak jarang kedua lengan professor kena cakaran mautnya. Ini cerita nyata dari professor berambut putih tanpa semir itu.
Selain menyajikan catatan hariannya, Profesor juga menjelaskan beberapa teori kesehatan hewan. Ini berguna juga bagi anda para hewan-hewan, eh, salah, para manusia-manusia yang pecinta hewan.