Tiga Sandera Terakhir

+1 rating+1 rating+1 rating+1 rating+0 rating
3.97 avg rating - 129 Goodreads ratings
  • Cover Tiga Sandera Terakhir
  • Cover Tiga Sandera Terakhir
Rp 62.000
Hemat Rp 3.100
Rp 58.900
Judul
Tiga Sandera Terakhir
No. ISBN
9786020989471
Tanggal terbit
Juni - 2015
Jumlah Halaman
316
Berat
500 gr
Jenis Cover
Soft Cover
Dimensi(L x P)
-
Kategori
Sosial-Budaya
Bonus
-
Text Bahasa
Indonesia ·
Lokasi Stok
Gudang Penerbit
(Pesanan membutuhkan waktu proses 2-4 hari kerja)
icon-help
Stok Tidak Tersedia

DESCRIPTION


Penyanderaan brutal terjadi di sebuah desa di Papua. Korbannya lima orangwarga negara Indonesia, Australia, dan Perancis. Semua telunjuk segera mengarah ke OPM, Organisasi Papua Merdeka. Namun, OPM sendiri menyangkalnya. Mereka menegaskan bahwa pihaknya sudah lama tidak menggunakan cara-cara ekstrem seperti itu, demi perjuangan kemerdekaan Papua Barat.

Lantas, siapa dalang penyanderaan itu? TNI enggan berteka-teki terlalu lama. Satuan Antiteror Kopassus di bawah pimpinan Kolonel Larung Nusa segera diturunkan ke Bumi Cenderawasih. Tapi, malang tak bisa ditolak. Korban malah berjatuhan, baik di pihak sandera maupun anggota Kopassus. Salah seorang anggota bahkan dinyatakan hilang secara misterius di belantara Papua.
Kolonel Nusa mulai menyadari bahwa lawannya ini bukan sekadar milisi OPM. Melainkan pasukan khusus seperti dirinya.


ENDORSEMENT

... novel yang berani.
--Salman Aristo, penulis skenario Ayat-Ayat Cinta, Laskar Pelangi, Garuda di Dadaku, dll.


Tidak sekadar mengungkapkan tragedi penyanderaan yang menegangkan, melainkan juga paparan fakta sejarah, kearifan sosial, dan wawasan lain tentang Tanah Papua Barat.
Arafat Nur
Penulis Lampuki, pemenang Sayembara Novel Dewan Kesenian Jakarta 2010  dan peraih Khatulistiwa Literary Award 2011


Melalui novel ini kita akan melihat apa yang terjadi di Papua dari sudut pandang yang berbeda. Melalui rangkaian kisah yang disajikan, kita akan merenungkan ulang makna negara, nasionalisme, dan kekuasaan. Adakah yang lebih penting dari manusia dan kemanusiaan?
Okky Madasari; Novelis


TENTANG PENULIS:

Brahmanto Anindito adalah penulis yang selalu bersyukur dengan kebesaran dan kekayaan Indonesia. Baginya, negeri ini merupakan sumber inspirasi sekaligus bahan tulisan yang tak pernah kering. Itulah kenapa latar Indonesia senantiasa terlihat kental dalam novel-novel thriller-nya, seperti Pemuja Oksigen (Jaring Pena), Satin Merah (GagasMedia), dan Rahasia Sunyi (GagasMedia).

Semangat itu sedikit-banyak juga tersirat dalam beberapa tulisannya di majalah Intisari, Hai, Cinemags, Mossaik, Glocal, Game Master, jurnal film Clea, Harian Jawa Pos, Surya, Bangka Pos, Padang Ekspres, dan lain-lain. Lantaran semangat mencintai Indonesia itu pula, pada 2009, Brahm terpilih sebagai Pemenang
I #IndonesiaUnite Blogger Competition yang dihelat Kompasiana.

Lalu, pada 2012, Deutsche Welle Media menunjuk dan membiayainya untuk menghadiri Global Media Forum di Bonn, Jerman. Dalam kesehariannya mencari sandang-pangan, lulusan Komunikasi Universitas Airlangga ini pernah menjadi wartawan di majalah gaya hidup, editor di majalah bisnis, copywriter di perusahaan integrated marketing communication. Dan sekarang, dia adalah ghostwriter, copywriter, scriptwriter, dan blogger purnawaktu.

Goodreads Review Tiga Sandera Terakhir

WHY CHOOSE US?

TERLENGKAP + DISCOUNTS
Nikmati koleksi Buku Sosial-Budaya terlengkap ditambah discount spesial.
FAST SHIPPING
Pesanan Anda segera Kami proses setelah pembayaran lunas. Dikirim melalui TIKI, JNE, POS, SICEPAT.
BERKUALITAS DAN TERPERCAYA
Semua barang terjamin kualitasnya dan terpercaya oleh ratusan ribu pembeli sejak 2006. Berikut Testimonial dari Pengguna Jasa Bukukita.com
LOWEST PRICE
Kami selalu memberikan harga terbaik, penawaran khusus seperti edisi tanda-tangan dan promo lainnya

Produk digital

Karya Brahmanto Anindito lainnya:

Buku sejenis lainnya

Buku terbitan Noura Book Publising lainnya:

WorkLess, EarnMore the trilogy Part 1
Buku Who The Hell Are You? Buku Personal Branding
Buku pengembangan Diri Januari 2020
Buku Populer & Terlaris 2020