Flowers for Algernon : Charlie Si Jenius Dungu (cover lama)

DESCRIPTION

  *** Charlie Gordon adalah seorang pemuda yang memiliki I.Q. luar biasa rendah [68]. Ia sangat bersemangat mencoba operasi otak yang menjanjikan dapat melipat tigakan kecerdasannya yang ditawarkan oleh para ilmuwan. Operasi otak ini sebelumnya telah berhasil diujicobakan terhadap seekor tikus yang bernama Algernon. Namun, pada saat tertentu tiba-tiba kecerdasan tikus tersebut mengalami kemunduran drastis dan akhirnya mati. Akankah hal yang sama terjadi pada Charlie? Buku ini pertama kali diterbitkan pada tahun 1959; versi ini memenangkan Hugo Award. Dikembangkan menjadi sebuah buku tebal pada tahun 1966; versi ini memenangkan Nebula Award. Cliff Robertson memenangkan sebuah piala Oscar untuk memerankan Charlie dalam film Charly (1968).

REVIEW Flowers for Algernon : Charlie Si Jenius Dungu (cover lama)

Oleh : david, 10 Jul 2006-12:34:13

Rating

Bagi yang menyukai buku Forrest Gump pasti akan menyukai buku ini. Biarpun Forrest Gump dari genre novel fiksi sedangkan Flower for Algernon ini fiksi ilmiah, tetapi ketika saya membaca buku ini sepertinya buku ini buku hariannya forrest Gump cuma saja dengan tokoh dan bentuk yang berbeda.

Saya tidak terlalu suka untuk membaca novel fiksi jadi sewaktu saya melihat judul dan nama penulisnya saya pikir buku ini buku biografi karena Daniel Keyes juga penulis buku 24 wajah Billy. Sesudah saya membaca sinopsisnya saya pikir buku ini tentang percobaan bagaimana membuat kecerdasaan buatan pada otak manusia di masa depan, karena itu saya tertarik membaca buku ini. Tapi ternyata lebih dari itu, lengkap dengan sudut pandang dari hidup yang dijalaninya. Sangat menyentuh, bahkan untuk saya yang lebih banyak bergantung pada logika daripada perasaan.

Kita bisa merasakan bagaimana perasaan seorang yang begitu polos, seorang Carlie yang ber IQ sangat rendah dalam kehidupannya yang dia tulis dengan “bahasanya” dalam sebuah buku. Bagaimana perasaan dia kepada teman-temannya yang bahkan dia tidak sadar kalau mereka hanya menjadikan dia sebagai permainan. Tetapi dalam waktu cepat tiba-tiba menjadi cerdas bahkan genius, kita bisa melihat bagaimana proses perkembangan kecerdasannya setiap hari, dan apa yang dia lihat, pikir dan rasakan pada kehidupannya yang tidak jauh berubah tetapi dengan otak dan pola pikir yang sangat berubah.

Saya tidak pernah merekomendasikan untuk teman atau siapapun membaca buku novel tertentu, karena saya berpikir buku non fiksi lebih berguna, tetapi setelah membaca buku ini saya belajar banyak tentang perasaan dan pola pikir yang berbeda. Saya pikir tidak salah jika saya merekomendasikan buku ini terutama untuk praktisi psikologi, penggemar fiksi ilmiah, orang-orang yang suka membahas perasaan, menyelami perasaan orang lain, saya pikir kaum hawa yang suka membaca novel pasti akan terharu membaca novel ini.