Menulis Fiksi itu Seksi

DESCRIPTION

Menulis fiksi kini telah menjadi impian banyak orang. Selain telah masuk ke dalam atmosfer lifestyle masa kini, menulis fiksi juga menjadi sarana untuk membebaskan geliat seni menulis yang berkembang seiring dengan makin majunya kancah sosialisasi di dunia maya.

Sayangnya, tidak semua calon penulis berbakat berani unjuk gigi merealisasikan kemampuan mereka dalam karya nyata. Alasan terbanyak, adanya perasaan takut atau gentar, dan tidak lahirnya mood yang mendorong hasrat menulis segera. Alberthiene Endah, penulis yang telah melahirkan sejumlah novel bestseller dan biografi orang-orang ternama beranggapan bahwa setiap orang sesungguhnya bisa menulis, apalagi mereka yang telah memiliki  bakat kuat.

Yang menjadi kendala sulitnya merealisasikan hasrat menulis terletak pada masalah mental dan pola pikir. Diri kitalah yang sering menjadi penghalang terbesar sehingga karya fiksi idaman tak juga tercipta.

Buku ini dengan lugas dan menarik mengajak Anda membangun motivasi, bersikap rileks namun terarah untuk segera menulis dan menempatkan karya fiksi hebat Anda di rak toko buku!

REVIEW Menulis Fiksi itu Seksi

Oleh : veedeeta, 14 Feb 2012-23:05:58

Rating

Siapa yang tidak kenal Alberthiene Endah? Novel pertamanya 'Jangan Beri Aku Narkoba' mendapat penghargaan dari Badan Narkotika Nasional (BNN), sekaligus juara pertama Adikarya Award 2005 dari IKAPI. Selain itu, novel-novel fiksinya, seperti Cewek Matre dan Nyonya Jetset juga mendapat gelar bestsellers.


Seperti ingin membagi ilmu menullis dengan para pembaca setianya, Alberthiene Endah akhirnya mengeluarkan juga buku 'Menulis Fiksi Itu Seksi : 1001 Trik Menulis Fiksi Dengan Asyik dari Penulis Bestsellers'. Di buku ini, penulis mengawali cerita tentang besarnya passion-nya pada dunia menulis. Awal perkenalannya dengan hobi membaca, yang sekaligus memberinya motivasi besar untuk menjadi penulis.


Sadar banyak orang yang sebenarnya ingin menulis tapi terhadang berbagai alasan, lewat buku ini penulis ingin memberi semangat sekaligus berbagai trik agar menulis dapat lebih mudah dilakukan. Mulai dari membuat catatan setiap kali otak kita mendapat ide, sampai bagaimana menangkap ide yang muncul dari kehidupan sehari-hari dan mentransformasikannya lewat tulisan.


Bukan hanya ringan, bacaan ini juga tidak lepas dari ciri khas tulisan Alberthiene Endah lainnya, yaiu mengalirdengan santai. Ia menceritakan beberapa penulis favoritnya memberinya inspirasi dalam menulis dan sedikit membocorkan proses kreativitas dari beberapa buku sukses yang telah ia lahirkan.


Di luar dugaan, ternyata Alberthiene Endah biasa mendapat inspirasi menulis dari hal-hal sederhana yang biasa ia temui di kehidupan sehari-hari. Kata-kata tak sengaja yang ia dengar berupa kalimat, "Di Bali kita bisa jadi orang lain!," ternyata memberinya inspirasi untuk membuat salah satu novel yang mampu membius orang orang banyak.


Di buku ini, penulis juga mengidentifikasi beberapa permasalahan umum yang biasanya dialami oleh penulis-penulis baru, seperti tidak disiplin dalam menulis dan ingin membuat novel yang terlalu ambisius. Beberapa solusi pun coba diberikan agar permasalahan yang umum terjadi tersebut tidak sampai mengubur tulisan atau ide yang sebenarnya berpotensi menjadi buku laris.

Meski telah menjadi penulis laris dan dipercaya menulis biografi dari berbagai tokoh ternama, penulis ternyata masih kerap mengenang pengalamannya pertama kali datang ke penerbit. Dengan penuh nostalgia, penulis ingin kita tidak mudah putus asa ketika kita diminta mengganti-ganti karya masterpiece kita.


Kental dengan nuansa warna pink genit, buku ini terkesan modis dan sangat chic. Tulisannya pun dibuat sedikit besar dan berbagai pesan inti disampaikan dengan lugas dalam buku setebal 244 halaman ini. Beberapa potret keseharian penulis pun ikut mejeng di buku ini yang membuat pembaca semakin merasa dekat dengan penulisnya.