Belajar Bela Rasa

  • Cover Belajar Bela Rasa
Rp 63.000
Hemat Rp 3.150
Rp 59.850
Judul
Belajar Bela Rasa
Penulis
No. ISBN
978
Penerbit
Tanggal terbit
November - 2011
Jumlah Halaman
326
Berat
500 gr
Jenis Cover
Soft Cover
Dimensi(L x P)
-
Kategori
Psikologi
Bonus
-
Text Bahasa
Indonesia ·
Lokasi Stok
Gudang Penerbit
(Pesanan membutuhkan waktu proses 2-4 hari kerja)
icon-help
Stok Tidak Tersedia

DESCRIPTION

Tak ada gedibal, tak ada jendral. Maksudnya, jika tak ada rakyat kecil, mana ada pimpinan? Dengan kata lain, sebenarnya rakyatlah yang menjadikan seseorang pemimpin...Kutipan ini pendek , namun sarat akan makna atau bernas. Pesan moral yang tersurat, dalam kutipan ini sangatlah relevan dengan kondisi sosial politik negara kita tercinta, Indonesia. Ya, beginilah gaya bertutur Monsieur Rerasan. Setiapkali mengungkapkan isi hati dan pikirannya, Rerasan selalu melontarkan sentilan, sindiran, hingga banyolan. Rerasan adalah tokoh sentral dalam buku ini yang berpembawaan tenang dan selalu berusaha menghidupkan semangat bela rasa pada sesama. Semangatnya yang semakin hari kian langka dijumpai dan dirasakan karena kita tengah dijangkiti krisis keteladanan. Sebagian besar pemimpin yang dipilih rakyat bukannya memberikan contoh yang mulia, namun malah bersikap pongah, serakah, dan mendewakan meteri sebagai berkah.

Segala ekspresi kebahagiaan, kegelisahaan, dan rasa syukur Monsieur Rerasan dituangkannya dalam torehan tulisan yang kemudian dikumpulkan dalam buku ini. Kumpulan tulisannya sangatlah inspiratif. Boleh dibilang, gaya penuturan Monsieur Rerasan benar-benar ringan. Layaknya, wong cilik atau rakyat jelata menyuarakan suara hatinya yang tercekat akibat situasi sosial dan terus menggunungnya harga kebutuhan bahan pokok. Monsieur Rerasan juga rakyat kecil. Ia berdialog dengan orang-orang disekitarnya serta mengajak siapa pun untuk mengasah kepekaan dan membuka "kaca mata kuda" yang entah sadar atau tidak, kita selalu mengenakannya. Banyak nilai-nilai kearifan yang bisa dipetik dari kumpulan coretan pena Monsieur Rerasan ini. Salah satunya, ia menggugah kita supaya jangan terjebak dalam perilaku mau menang sendiri dan memntingkan diri sendiri. Dengan gayanya yang kalem, ia berujar, "Setiap orang juga dikomando dengan aba-aba, tetapi komando itu nurani namanya. Nurani membisik untuk bisa melihat bahwa perbedaan adalah kenyataan hidup yang paling konkret." Nah permasahannya, apakah kita sudah menjadi manusia yang bernurani dengan menghargai perbedaan ataukah kita justru menjadi manusia bertirani yang meniadakan perbedaan?


WHY CHOOSE US?

TERLENGKAP + DISCOUNTS
Nikmati koleksi Buku Psikologi terlengkap ditambah discount spesial.
FAST SHIPPING
Pesanan Anda segera Kami proses setelah pembayaran lunas. Dikirim melalui TIKI, JNE, POS, SICEPAT.
BERKUALITAS DAN TERPERCAYA
Semua barang terjamin kualitasnya dan terpercaya oleh ratusan ribu pembeli sejak 2006. Berikut Testimonial dari Pengguna Jasa Bukukita.com
LOWEST PRICE
Kami selalu memberikan harga terbaik, penawaran khusus seperti edisi tanda-tangan dan promo lainnya

Produk digital

Karya Bakdi Soemanto lainnya:

Buku sejenis lainnya

WorkLess, EarnMore the trilogy Part 1
Buku Who The Hell Are You? Buku Personal Branding
Buku pengembangan Diri Januari 2020
Buku Populer & Terlaris 2020